Friday, 3 July 2015

Emotional and Spiritual Quantiti




Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kecerdasan Emosional dan Spiritual


Dosen Pengampu:
Moh. Aris Munandar, S.Sos, M.M

Disusun Oleh:
Ahmad Arif Rohman                 3301412132




JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015


SOAL:
“Buat suatu analisis bagaimana caranya bangsa Indonesia  dapat bekerja dengan ikhlas, cerdas, produktif. dengan kaidah ESQ”
ANALISI:
Bekerja merupakan salah satu aktivitas yang selalu melekat dalam kehidupan manusia. Dengan bekerja, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Dalam dunia kerja, terdapat dua kelompok utama yakni manajer dan pekerja. Manajer menginginkan para pekerja bekerja dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan kinerja perusahaan secara umum.Oleh karena itu, para pekerja dituntut untuk lebih produktif dalam bekerja. Selain lebih produktif, pekerja juga dituntut lebih cerdas dalam bekerja untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan atau kelakyakan produksi.
Kelayakan produksi sangat tergantung pada profesionalisme kerja individu. Profesionalisme tidak tergantung hanya pada keahlian, keterampilan kerja individu, dan situasi kerja yang kondusif, tetapi juga pada faktor-faktor psikis. Misalnya, ikhlas dalam bekerja dan rasa terlibat dengan profesi dan lembaga, dalam hal ini adalah motivasi pekerja dan karyawan dalam bekerja di perusahaan tertentu. Hal itu bergantung pada pemahaman individu terhadap nilai kerja, urgensi dan peranannya dalam produksi, dan hubungannya dengan strategi umum produksi.
Manusia diberkahi oleh Tuhan akal pikiran, sehingga manusia berbeda dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Akal pikiran manusia berada di dalam otak mereka. Otak manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian otak sadar dan bagian otak bawah sadar. Otak manusia juga memiliki semacam gelombang otak yang dapat diukur dengan alat yang dinamakan EEG (Elekro Ensefalo Gram) atau perekam gelombang otak, gelombang otak tersebut terbagi menjadi empat tahap, tahapan gelombang otak ini para ahli menamainya dengan Beta, Alfa, Theta, dan Delta yang bertahap sesuai dengan kondisi kesadaran seseorang. Beta (14-100Hz), dalam tahapan gelombang ini manusia berada dalam kondisi sadar penuh, konsentrasi, otak didominasi logika. Alpha (8-13,9Hz): kondisi relaks, lstirahat, nyaman, meditatif bahagia. Theta (4-7,9Hz): kondisi meditatif yang lebih dalam, khusyuk, dominasi lntuisi. Delta (o,1-3,9Hz): kondisi tidur lelap tanpa mimpi, tidak sadar; tidak merasakan punya badan.
Dengan memanipulasi gelombang tersebut manusia bisa memperoleh kondisi yang mereka inginkan. Dari keempat gelombang otak tersebut, Alpha dan Theta merupakan pintu masuk ke bawah sadar (dunia kuantum) di mana Zona Ikhlas itu terletak. Untuk mencapai gelombang Alpha dan Theta,  Erbe Sentanu dalam bukunya Quantum Ikhlas, menjelaskan, maka otak perlu diistirahatkan dengan cara relaksasi atau meditasi. Caranya, dengan menstimulir panca indra. Untuk indra peraba, bisa dilakukan pemijatan, sedangkan untuk indra penglihatan kita melakukannya dengan melihat dan menikmati keindahan. Sementara untuk indra pengecapan, bisa dilakukan dengan berpuasa, indra penciuman bisa dilakukan dengan aromaterapi, serta indra pendengaran, kita bisa melakukannya dengan mendengarkan irama alam atau metode terapi musik.
Begitu manusia merasakan relaks, nyaman, dan perasaan perasaan positif , itu artinya otak sedang dipenuhi gelombang Alpha. Inilah saat yang tepat untuk membersihkan pikiran dan perasaan negatif, trauma atau memori yang tersimpan di bawah sadar dan menggantikannya dengan semua hal yang positif sehingga tercapailah kondisi ikhlas itu.
Tanda-tanda keikhlasan itu adalah kalau sudah mampu mengubah perasaan negative tersebut menjadi perasaan nyaman, damai, cinta, syukur dan bahagia. Brainwave management juga bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi terkini, yaitu audio brainwave, yang kini sudah mulai banyak digunakan di Indonesia.
Audio brainwave adalah teknologi digital yang dapat memudahkan penggunanya memasuki gelombang Alpha atau Theta secara otomatis melalui suara atau musik. Suara atau musik itu disisipi frekuensi tertentu yang akan melakukan sinkronisasi dengan gelombang otak penggunanya sehingga tercapailah kondisi relaks atau meditatif yang diinginkan. Jika menerapkan ikhlas sudah menjadi suatu kebiasaan, maka jangan heran jlka hasil akhirnya adalah hidup yang tidak hanya penuh kedamaian dan kasih sayang, tapi juga kemudahan dan berbagai keajaiban, ujar Erbe.
Islam sebagai agama yang telah banyak dianut oleh masyarakat dunia, telah menekankan kepada umatnya untuk bekerja dan tidak melupakan kehidupan umatnya di dunia. Dalam Al Qur’an dan Sunnah terdapat banyak petunjuk yang mana dapat menjadi kunci bagi seorang muslim untuk meraih kesuksesan. Dengan adanya konsep etos kerja yang mana terdapat dalam Qur’an dan Sunnah, umat muslim saat ini seharusnya dapat selangkah lebih maju untuk meraih level yang lebih tinggi secara etos kerja dan kehidupan ekonominya, dalam rangka menguasai dominasi non-muslim   di dunia dan berbagai aspek kehidupan (Ahmad dan Owoyemi, 2012).
Unsur-unsur utama penerapan nilai Islam dalam pekerjaan yaitu niat ikhlas karena Allah semata, Niat yang ikhlas merupakan landasan setiap aktivitas manusia. Niat hanya karena Allah, akan menyadarkan manusia bahwa (1) Allah swt sedang memantau segala pekerjaan yang dilakukan manusia; (2) Allah hendaknya menjadi tujuan manusia; (3) Segala yang manusia peroleh wajib disyukuri; (3) Rezeki harus digunakan dan dibelanjakan pada jalan benar; (4) Menyadari apa saja yang manusiaperoleh pasti ada pertanggungjawaban kepada Allah SWT.
Selain niat ikhlas, Unsur-unsur utama penerapan nilai Islam dalam pekerjaan yaitu kerja keras (al jiddu fi al ‘amal), dan memiliki cita-cita yang tinggi (al himmah al ‘aliyah). Ketiga unsur ini tidak lain ditujukan untuk menciptakan pribadi muslim yang lebih berkualitas, memiliki kompetensi, sehingga dapat mendorong produktivitasnya dalam bekerja.
Dalam bekerja, selain harus mempunyai sifat ikhlas juga harus berpikir cerdas dalam bekerja. Sifat ikhlas dalam bekerja tidak akan begitu berarti jika tidak disertai berpikir cerdas, dengan berpikir cerdas maka akan meningkatkan produktifitas kerja serta kualitas produk yang dihasilkan. Namun, untuk berpikir cerdas dalam bekerja otak perlu dilatih dan dibiasakan untuk berikir cerdas.
Berfikir cerdas bisa dilatih dengan memanipulasi gelombang yang ada di otak. Gelombang alpha dan theta menghasilkan Endorphin, bahan biokima alami yang dihasilkan otak. Endorphin juga dapat dihasilkan ketika pada saat sedang melakukan olahraga. Endorpin dapat meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat. Dengan kata lain, belajar dan mengingat, akan lebih mudah dilakukan apabila terdapat cukup banyak Endorphin dalam otak anda, suatu kondisi yang dapat terjadi apabila otak berada pada gelombang Alpha/Theta.
Dalam meningkatkan produktivitas kerja, otak dibiasakan pada kondisi gelombang beta. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja karena beta  menjaga pikiran tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara agar bangsa Indonesia  dapat bekerja dengan ikhlas, cerdas, produktif adalah melalui pengkondisian gelombang otak beta, alpha, theta dan delta. Jika ingin memasuki zona ikhlas, maka otak dikondisikan pada gelombang alpha dan theta. Selain melalui penkondisian gelombang otak, juga bisa melalui kecerdasan spiritual. Zohar dan Marshall (2000) mendefinisi kecerdasan spiritual (SQ) sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang lain. SQ merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, dan SQ ini merupakan kecerdasan manusia yang paling tinggi tingkatannya. SQ dapat juga menjadikan orang lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.
DAFTAR PUSTAKA

Harsojo, Ali. 2013. Membangun Kecerdasan Emosional-Spiritual (ESQ). Dalam http://www.stkippgrismp.ac.id/membangun-kecerdasan-emosional-spiritual-esq/ diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 22:07 WIB

Putra, Dian Faisal. 2013. Konsep Etos Kerja Islami Dan Hubungannya Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan. Dalam https://dianfaisal.wordpress.com/2013/12/23/konsep-etos-kerja-islami-dan-hubungannya-terhadap-peningkatan-kualitas-sumber-daya-manusia-dalam-perusahaan/ diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 21:48 WIB

Rosyidah. 2010. Quantum Ikhlas Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati Karya Erbe Sentanu. Dalam http://rosyida1984.blogspot.com/2010/10/quantum-ikhlas-teknologi-aktivasi.html diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 21:37 WIB

No comments:

Post a Comment