Kecerdasan
Emosional dan Spiritual
Dosen
Pengampu:
Moh.
Aris Munandar, S.Sos, M.M
Disusun
Oleh:
Ahmad
Arif Rohman 3301412132
JURUSAN
POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2015
SOAL:
“Buat
suatu analisis bagaimana caranya bangsa Indonesia dapat bekerja dengan ikhlas, cerdas,
produktif. dengan kaidah ESQ”
ANALISI:
Bekerja merupakan salah satu aktivitas yang selalu melekat
dalam kehidupan manusia. Dengan bekerja, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan keluarganya. Dalam dunia kerja, terdapat dua kelompok utama yakni
manajer dan pekerja. Manajer menginginkan para pekerja bekerja dengan sebaik
mungkin untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan kinerja perusahaan
secara umum.Oleh karena itu, para pekerja dituntut untuk lebih produktif dalam
bekerja. Selain lebih produktif, pekerja juga dituntut lebih cerdas dalam
bekerja untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan atau kelakyakan
produksi.
Kelayakan produksi sangat tergantung pada profesionalisme
kerja individu. Profesionalisme tidak tergantung hanya pada keahlian,
keterampilan kerja individu, dan situasi kerja yang kondusif, tetapi juga pada
faktor-faktor psikis. Misalnya, ikhlas dalam bekerja dan rasa terlibat dengan
profesi dan lembaga, dalam hal ini adalah motivasi pekerja dan karyawan dalam
bekerja di perusahaan tertentu. Hal itu bergantung pada pemahaman individu
terhadap nilai kerja, urgensi dan peranannya dalam produksi, dan hubungannya
dengan strategi umum produksi.
Manusia diberkahi oleh Tuhan akal pikiran, sehingga manusia
berbeda dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Akal pikiran manusia berada di dalam
otak mereka. Otak manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian otak sadar
dan bagian otak bawah sadar. Otak manusia juga memiliki semacam gelombang otak
yang dapat diukur dengan alat yang dinamakan EEG (Elekro Ensefalo Gram) atau
perekam gelombang otak, gelombang otak tersebut terbagi menjadi empat tahap,
tahapan gelombang otak ini para ahli menamainya dengan Beta, Alfa, Theta, dan
Delta yang bertahap sesuai dengan kondisi kesadaran seseorang. Beta (14-100Hz), dalam tahapan
gelombang ini manusia berada dalam kondisi sadar penuh, konsentrasi, otak
didominasi logika. Alpha (8-13,9Hz): kondisi
relaks, lstirahat, nyaman, meditatif bahagia. Theta (4-7,9Hz): kondisi
meditatif yang lebih dalam, khusyuk, dominasi lntuisi.
Delta (o,1-3,9Hz): kondisi tidur lelap tanpa mimpi,
tidak sadar; tidak merasakan punya badan.
Dengan memanipulasi gelombang tersebut manusia bisa
memperoleh kondisi yang mereka inginkan. Dari keempat gelombang otak tersebut,
Alpha dan Theta merupakan pintu masuk ke bawah sadar (dunia kuantum) di mana Zona Ikhlas
itu terletak. Untuk mencapai gelombang Alpha dan Theta, Erbe Sentanu
dalam bukunya Quantum Ikhlas, menjelaskan, maka otak perlu diistirahatkan
dengan cara relaksasi atau meditasi. Caranya, dengan menstimulir panca indra.
Untuk indra peraba, bisa dilakukan pemijatan, sedangkan untuk indra penglihatan
kita melakukannya dengan melihat dan menikmati keindahan. Sementara untuk indra
pengecapan, bisa dilakukan dengan berpuasa, indra penciuman bisa dilakukan dengan
aromaterapi, serta indra pendengaran, kita bisa melakukannya dengan
mendengarkan irama alam atau metode terapi musik.
Begitu manusia merasakan relaks, nyaman, dan perasaan
perasaan positif , itu artinya otak sedang dipenuhi gelombang Alpha. Inilah saat
yang tepat untuk membersihkan pikiran dan perasaan negatif,
trauma atau memori yang tersimpan di bawah sadar dan menggantikannya dengan
semua hal yang positif sehingga tercapailah kondisi ikhlas itu.
Tanda-tanda
keikhlasan itu adalah kalau sudah mampu
mengubah perasaan negative tersebut menjadi perasaan nyaman, damai, cinta,
syukur dan bahagia. Brainwave management juga bisa dilakukan dengan menggunakan
teknologi terkini, yaitu audio brainwave, yang kini
sudah mulai banyak digunakan di Indonesia.
Audio
brainwave adalah teknologi digital yang
dapat memudahkan penggunanya memasuki gelombang Alpha atau Theta secara
otomatis melalui suara atau musik. Suara atau musik itu disisipi frekuensi
tertentu yang akan melakukan sinkronisasi dengan gelombang otak penggunanya
sehingga tercapailah kondisi relaks atau meditatif yang diinginkan. Jika
menerapkan ikhlas sudah menjadi suatu kebiasaan, maka jangan heran jlka hasil
akhirnya adalah hidup yang tidak hanya penuh kedamaian dan kasih sayang, tapi
juga kemudahan dan berbagai keajaiban, ujar Erbe.
Islam sebagai agama yang telah banyak dianut oleh masyarakat
dunia, telah menekankan kepada umatnya untuk bekerja dan tidak melupakan
kehidupan umatnya di dunia. Dalam Al Qur’an dan Sunnah terdapat banyak
petunjuk yang mana dapat menjadi kunci bagi seorang muslim untuk meraih
kesuksesan. Dengan adanya konsep etos kerja yang mana terdapat dalam Qur’an dan
Sunnah, umat muslim saat ini seharusnya dapat selangkah lebih maju untuk
meraih level yang lebih tinggi secara etos kerja dan kehidupan ekonominya,
dalam rangka menguasai dominasi non-muslim di dunia dan berbagai aspek
kehidupan (Ahmad dan Owoyemi, 2012).
Unsur-unsur utama penerapan nilai Islam dalam pekerjaan
yaitu niat ikhlas karena Allah semata, Niat yang ikhlas merupakan landasan
setiap aktivitas manusia. Niat hanya karena Allah, akan menyadarkan manusia
bahwa (1) Allah swt sedang memantau segala pekerjaan yang
dilakukan manusia; (2) Allah hendaknya menjadi tujuan
manusia; (3) Segala yang manusia peroleh wajib disyukuri; (3) Rezeki harus
digunakan dan dibelanjakan pada jalan benar; (4) Menyadari apa saja yang
manusiaperoleh pasti ada pertanggungjawaban kepada Allah SWT.
Selain niat ikhlas, Unsur-unsur utama penerapan nilai Islam
dalam pekerjaan yaitu kerja keras (al jiddu fi al ‘amal), dan memiliki
cita-cita yang tinggi (al himmah al ‘aliyah). Ketiga unsur ini tidak
lain ditujukan untuk menciptakan pribadi muslim yang lebih berkualitas,
memiliki kompetensi, sehingga dapat mendorong produktivitasnya dalam bekerja.
Dalam bekerja, selain harus mempunyai sifat ikhlas juga
harus berpikir cerdas dalam bekerja. Sifat ikhlas dalam bekerja tidak akan
begitu berarti jika tidak disertai berpikir cerdas, dengan berpikir cerdas maka
akan meningkatkan produktifitas kerja serta kualitas produk yang dihasilkan.
Namun, untuk berpikir cerdas dalam bekerja otak perlu dilatih dan dibiasakan
untuk berikir cerdas.
Berfikir cerdas bisa dilatih dengan memanipulasi gelombang
yang ada di otak. Gelombang alpha dan theta menghasilkan Endorphin,
bahan biokima alami yang dihasilkan otak. Endorphin juga dapat dihasilkan
ketika pada saat sedang melakukan olahraga. Endorpin dapat meningkatkan
kemampuan belajar dan daya ingat. Dengan kata lain, belajar dan mengingat, akan
lebih mudah dilakukan apabila terdapat cukup banyak Endorphin dalam otak anda,
suatu kondisi yang dapat terjadi apabila otak berada pada gelombang
Alpha/Theta.
Dalam meningkatkan produktivitas kerja, otak dibiasakan pada
kondisi gelombang beta. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja karena
beta menjaga pikiran tetap tajam dan
terfokus. Dalam kondisi Beta, otak akan mudah melakukan analisis dan penyusunan
informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara
agar bangsa Indonesia dapat bekerja dengan
ikhlas, cerdas, produktif adalah melalui pengkondisian gelombang otak beta,
alpha, theta dan delta. Jika ingin memasuki zona ikhlas, maka otak dikondisikan
pada gelombang alpha dan theta. Selain melalui penkondisian gelombang otak,
juga bisa melalui kecerdasan spiritual. Zohar dan Marshall (2000)
mendefinisi kecerdasan spiritual (SQ)
sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan
hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang lain. SQ merupakan landasan
yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, dan SQ ini
merupakan kecerdasan manusia yang paling tinggi tingkatannya. SQ dapat juga
menjadikan orang lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.
DAFTAR
PUSTAKA
Harsojo, Ali. 2013. Membangun Kecerdasan Emosional-Spiritual (ESQ). Dalam http://www.stkippgrismp.ac.id/membangun-kecerdasan-emosional-spiritual-esq/ diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 22:07 WIB
Putra, Dian Faisal. 2013. Konsep Etos Kerja Islami Dan Hubungannya Terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan. Dalam https://dianfaisal.wordpress.com/2013/12/23/konsep-etos-kerja-islami-dan-hubungannya-terhadap-peningkatan-kualitas-sumber-daya-manusia-dalam-perusahaan/ diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 21:48 WIB
Rosyidah. 2010. Quantum Ikhlas
Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati Karya Erbe Sentanu. Dalam http://rosyida1984.blogspot.com/2010/10/quantum-ikhlas-teknologi-aktivasi.html
diunduh pada 02 Juli 2015 pukul 21:37 WIB
No comments:
Post a Comment